Kelas VIII MTsN 2 Kota Payakumbuh Gelar Upacara Bendera di SMK Wira Bakhti: Pembelajaran Ibarat Layang-Layang

Payakumbuh, 13 Oktober 2025 — Siswa kelas VIII MTsN 2 Kota Payakumbuh sukses melaksanakan kegiatan Upacara Bendera rutin pada Senin pagi yang berlangsung di halaman SMK Wira Bakhti Payakumbuh. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda pembinaan karakter dan kedisiplinan yang dilaksanakan secara bergilir setiap minggunya oleh masing-masing jenjang kelas.

Pada upacara kali ini, yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Mai Sastri, guru pendidikan agama Islam MTsN 2 Kota Payakumbuh. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pesan mendalam dengan tema: "Pembelajaran Ibarat Layang-Layang."

Dalam amanat tersebut, Mai Sastri mengajak para siswa untuk memaknai proses belajar dengan cara yang sederhana namun penuh filosofi, melalui analogi sebuah layang-layang.

“Layang-layang tidak akan bisa terbang tanpa angin. Angin di sini ibarat motivasi dalam belajar. Jika kalian tidak punya semangat dan dorongan dari dalam diri, maka kalian tidak akan bisa terbang tinggi dalam prestasi,” tutur beliau dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa tali pada layang-layang ibarat adab, aturan, dan norma.

“Tali ini yang menjaga agar kita tetap terkendali, tidak lepas arah. Sebagai pelajar, kita boleh punya cita-cita tinggi, tapi harus tetap terikat dengan adab, disiplin, dan nilai-nilai moral. Tanpa tali itu, kita bisa jatuh kapan saja,” lanjutnya.

Upacara diikuti dengan khidmat oleh seluruh siswa kelas VIII, para guru pendamping, serta staf sekolah. Kolaborasi dengan pihak SMK Wira Bakhti sebagai lokasi pelaksanaan juga berjalan lancar, mencerminkan sinergi yang baik antar lembaga pendidikan di Kota Payakumbuh.

Dengan tema amanat yang inspiratif, kegiatan upacara kali ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat belajar, sikap tanggung jawab, dan kesadaran akan pentingnya adab dalam kehidupan sehari-hari siswa.

“Semoga anak-anak kita bisa menjadi layang-layang yang terbang tinggi, tapi tetap terikat dengan nilai-nilai luhur sebagai pelajar berakhlak mulia,” tutup Ibu Mai Sastri.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang latihan kedisiplinan dan nasionalisme, tetapi juga wadah refleksi nilai-nilai kehidupan yang dikaitkan dengan dunia pendidikan. (mayy_humas)