Zahira Amanda Raih Medali Perunggu di Kejuaraan 3rd Internasional Indonesia Pencak Silat Open Championship Tahun 2025

Payakumbuh, 6 Agustus 2025 — Dunia pendidikan dan olahraga bela diri Indonesia kembali berbangga. Salah satu putri terbaik dari Kota Payakumbuh, Zahira Amanda, siswi kelas 9 di MTsN 2 Kota Payakumbuh, sukses menorehkan prestasi luar biasa di pentas internasional. Dalam ajang 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025, Zahira berhasil meraih medali perunggu (juara 3) pada kategori remaja putri kelas tanding.

Kejuaraan bergengsi tingkat dunia ini diselenggarakan mulai tanggal 4 hingga 10 Agustus 2025, bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Jalan Pancing, Kota Medan, Sumatera Utara. Event ini menjadi ajang pertemuan para pesilat muda terbaik dari berbagai negara, sekaligus sebagai panggung unjuk kebolehan para atlet pencak silat Indonesia dalam mempertahankan warisan budaya bangsa di tengah arus globalisasi.

Prestasi yang diraih Zahira tentu bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. Sejak usia dini, Zahira telah menunjukkan minat dan bakat besar dalam seni bela diri tradisional Indonesia ini. Berawal dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, Zahira terus mengasah kemampuannya di bawah bimbingan pelatih-pelatih profesional dan guru olahraga MTsN 2 Payakumbuh. Konsistensi dalam latihan, disiplin tinggi, dan semangat pantang menyerah menjadi kunci utama keberhasilannya.

Sebelum melangkah ke tingkat internasional, Zahira telah menjuarai berbagai kompetisi tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Setiap kejuaraan yang diikutinya bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga sebagai tempat belajar, memperkuat mental juara, dan memperluas wawasan olahraga bela diri.

Keikutsertaan Zahira Amanda dalam kejuaraan internasional ini tidak hanya membawa nama pribadi, tapi juga membawa nama baik MTsN 2 Kota Payakumbuh, Kota Payakumbuh, dan Provinsi Sumatera Barat di kancah dunia. Zahira menjadi salah satu dari sedikit atlet remaja yang dipercaya mewakili Indonesia dalam ajang berskala internasional, sebuah pencapaian luar biasa yang menjadi inspirasi bagi banyak siswa di seluruh Indonesia.

Pihak sekolah pun menyambut gembira kabar menggembirakan ini. Kepala MTsN 2 Kota Payakumbuh, dalam keterangannya, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi atas perjuangan Zahira. “Kami sangat bangga atas pencapaian Zahira. Ini bukti nyata bahwa siswa madrasah juga mampu bersaing di level internasional. Kami berharap ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berprestasi,” ujarnya.

Keberhasilan Zahira Amanda menjadi simbol semangat dan potensi besar yang dimiliki generasi muda Indonesia. Di tengah tantangan zaman, keberhasilannya membuktikan bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan dukungan lingkungan yang positif, anak-anak muda Indonesia mampu bersinar dan membanggakan negara.

Zahira sendiri mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang ia raih. “Saya sangat bersyukur bisa membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia. Ini bukan hanya kerja saya sendiri, tapi juga berkat doa dan dukungan orang tua, pelatih, guru, dan teman-teman semua. Saya akan terus belajar dan berlatih agar bisa lebih baik lagi ke depannya,” ujar Zahira saat diwawancarai usai pertandingan.

Kisah Zahira Amanda adalah contoh nyata dari lahirnya generasi emas dari daerah, yang mampu mengangkat nama bangsa lewat jalur prestasi. Keberhasilan ini sekaligus membuktikan bahwa dunia pendidikan, khususnya di daerah seperti Payakumbuh, memiliki potensi luar biasa untuk mencetak atlet dan pemimpin masa depan. Semoga langkah Zahira Amanda menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda lainnya untuk terus bermimpi, berjuang, dan berprestasi—bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga di panggung dunia. (mayy_humas)