Siswa MTsN 2 Payakumbuh Ikuti Ujian Semester I ala CBT

.

MTsN2Payakumbuh.com

Payakumbuh, - Sejak Senin, segenap siswa MTsN 2 Payakumbuh ikuti ujian semester I dengan sistem CBT (Computer Best Test). Namun bukan menggunakan komputer benaran, tapi memanfaatkan android. Sebanyak 15 mapel diujikan dengan android, satu mapel khusus madrasah yakni tahfidz pun diujikan dengan sistem CBT. 

"Ya, ujian sistem CBT perdana kita laksanakan dengan tatap muka. Meskipun di masa pandemi siswa sudah bergelut dengan android mereka. Ini sebuah inovasi pembelajaran di MTsN 2 Payakumbuh. Ujian cbt kita laksanakan di 20 lokal yang sudah disiapkan Ketua panitia, Hj. Mesra Definta dan tim. Ujian 2 shift. Sebanyak 3 operator kita siapkan,"terang Kepala MTsN 2 Payakumbuh, Asafil Kudri di ruang kerjanya, Kamis (02/12/2021) siang. 

Terkait soal yang diujikan kepada siswa, Ketua panitia ujian semester I Mesra Definta menyebut materi ujian adalah sesuai bahan ajar sebagaimana tercantum di RPP. Soal dibuat guru mapel trus diserahkan kepada operator kepanitian. Operator selanjutnya menginput soal tersebut ke e-learning,"jelas Mesra Definta. 

"Hambatannya, sinyal dan paket," imbuhnya. 

Ujian semester di hari keempat diujikan mapel Pkn dan PJOK, masih berlangsung lancar. Sebagaimana pengamatan dan wawancara kami di beberapa ruang ujian. 

Adalah Yulia Agusni, Guru mapel Bahasa Inggris yang pagi ini mengawas ujian di ruang 20 bercerita bahwa dirinya mengaku buta tata cara mengoperasikan CBT. 

"inilah tuntutan kepada Kita para tenaga pendidik. Mesti Melek Teknologi. Itu penting 

Secara pribadi saya akui saya kurang menguasai ini,"ungkap Yulia Agusni, Guru senior MTsN 2 Payakumbuh.

Sementara, Mutia siswa kelas VII yang berasal dari kenagarian Hulu Aia, Kecamatan Harau mengaku ujian dengan sistem CBT, sulit dan susah. Disamping jaringan lelet, karena Mutia memakai kartu paket merk Axis. 

'Saya lebih memilih ujian kertas pensil daripada ujian CBT. Ini baru bagi saya pribadi," ungkap Mutia. 

Disela para siswa sibuk ujian di kelas, ada yang ujian di ruang BK. Dialah Hanifah Noviani siswa VII.5. Ujian di ruang BK karena dirinya sedang kurang sehat. Tampak Hanifah didampingi Syuriati  Guru mapel Akidah Akhlak. 

Ternyata ujian menggunakan CBT, siswa dituntut untuk tidak membrowsing menu lain takutnya siswa susah masuk untuk melanjutkan ujiannya. 

Dialah Hamid, siswa kelas VII warga Pandam Gadang Kecamatan Suliki mengaku lebih memilih ujian Pensil kertas.

"Sinyal lelet, susah ujiannya. Kita khawatir, waktu habis ujian belum tuntas. 

Terkait peningkatan nilai kejujuran saat ujian online dengan CBT, Pino warga Sarilamak yang duduk di kelas VIII menyatakan dirinya berupaya untuk menjaga nilai kejujuran. 

"Panitia siapkan waktu ujian 2 jam / mapel, insya allah bisa kita jalani. Yang paling sulit adalah ujian IPA. Saya ada belajar di rumah, tapi soal ujian sulit bagi kami. Dan saya tidak pakai jimat dan bertanya pada google. Bertanya pada teman, iya sih. Dan saya siap menjalani aturan pemerintah, termasuk ujian kali ini dengan CBT. CBT boleh, pensil kertas jadi,"ungkap Pino.(humas)